Minggu, 01 Maret 2009

Cinta Sejati


Tere membuka kotak kado yang diberikan Erik pacarnya sepulang sekolah tadi. Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan bahwa ia bahagia mendapat kado dari cowok yang sangat ia cintai itu. Terdapat sepucuk surat dengan amplop berwarna kuning dan sebuah kaset CD di dalam kotak kado yang berwarna Pink bergambar bunga-bunga kecil itu. Tere segera membuka suratt itu dengan wajah yang berbinar-binar.

Dear : My candy Tere.

Mataku buta jika ku tak melihatmu

Telingaku tuli jika ku tak mendengar suaramu

Hidupku tak beRarti jika tak memilikimu

Dalam gelap malam hanya engkau cahayaku

Dalam kesunyian hanya engkau suaRaku

Dalam kesepian hanya engkau penghiburku

Hanya engkau..hanya engkau yang ku cintai

Happy b’day to you my candy. I hope god will make u happines 4 ever. Jujur selama ini aku seneng banget bisa menjadi cowok yang bisa ngelindungun kamu, sayang sama kamu, perhatian sama kamu dan selalu ada buat kamu. You are so perveck to me. Aku benar-benar bersyukur bisa memiliki kamu. Tere sayang Cd yang ada di dalam kado ku ini aku sendiri yang membuatnya. Cd itu adalah sebuah rekaman tentang suatu hal yang kamu belum tahu. Kalau kamu ingin memutarnya aku ingin kamu memutar Cd itu nanti malam. Soal isinya kamu akan tahu sendiri nanti malam. Miss u my love.

Tere melipat suRat itu lalu menciumnya hangat. Ia memandang Cd yang di beri Erik, ia tak sabar ingin melihat apa isi dari Kaset itu.Tere mengambil handphonenya dari dalam tas dan menekan bebeRapa tombol. Ia menelfon Lita temannya.

”Hallo.”SuaRa Lita lembut.

”Hey Lit tau nggak Erik nggasih gue kado apa?”Seru Tere.

”Boneka ya?”Lita menebak

”Nggak!”

”Buket bunga?”

”Nggak.”

”SepeRangkat alat solat.”Tany Lita asal.

”Enak aja emang gue mau nikah apa! Tetep nggak.”

”Trus apa dong?”

”Tau nggak Erik ngasih gue sebuah puisi and sebuah kaset CD! Tau nggak puisinya romantis bangett..!!Tapi gue nggak tahu apa isi CD itu. Erik nyuruh gue muter tu CD entar malem aja. Duch gue jadi penasaRan banget nih..”

”Eh gue juga mau tahu dong isi CD nya.”Kata Lits bernada manja.

”Emm..gimana yaaa!”Tere berfikir.

”Ayolah boleh ya..pleaceee!”Seru Lita memelas.

”Okey deh....ntar malem lo kerumah gue ya.”

”Okey sip lah.”

Malamnya Lita betul-betul datang dengan membawa sebuah tas plastik besar yang penuh snack beRaneka mereka.

”Lo tu mau liat CD atau mau kemping ke kutup utaRa sih neng? sampe-sampe bawa makanan segitu banyaknya.”Goda Tere saat Lita datang ke rumahnya. Lita cuma mesem. Merekapun asik nongkrong di depan layar TV sambil menunggu CD nya keputer. Setelah meletakkan Cd itu di dalam Compact Disc, Lita lekas membuka bungkusan pottatonya sambil memasukan isinya ke dalam mulut. Lama mereka nunggu.

”Kok nggak nyala-nyala sih Ter?”Gumam Lita sambil membuka bungkusam besar citatos. Terepun memeriksa Compact Discnya.

”Ya ampyun Ra...lo tu bego jangan di pelihaRa dong. Masak naruh Cdnya kebalik! Mana bisa keputer..”Tere membenarkan CD nya, Lita hanya mesem. BebeRapa detik kemudian CD itu dapat terputar. Tere dan Lita deg-degan menunggu isi Cd itu. Terlihat wajah Erik dari layar Tv. Senyum Tere mengembang. Erik pun bersuaRa.

”Happy b’day to you my candy..selamat ulang tahun ya.”Erik terdiam sejenak. Tere tersipu.

“Tere ku sayang sebelumnya aku minta maaf karena aku nggak mengatakan ini sebelumnya sama kamu.”Terlihat Raut wajah sedih Erik.

Ekspresi wajah Tere berubah seketika.

“Mungkin ini nggak adil buat kamu. Tapi sungguh aku benar-benar nggak ingin ngelakuin ini ke kamu. Tapi kenyataannya aku harus ngelakuin ini agar kamu bisa bahagia.”Erik terdiam.

”Tere sayang saat kamu melihat rekaman ini mungkin aku udah pergi. Aku nggak akan bilang aku pergi ke mana agar kamu nggak nyari aku. Tere sebenarnya dari kelas 1 SMA dokter memfonis aku terkena tumor otak stadium 4. Dokter bilang haRapan hidup Cuma 5 %.”Tere tersentak kaget begitu juga Raa sampai-sampai ia tersedak.

”Maafin aku ya karena aku nggak pernah bilang sama kamu, tapi sunggguh aku ngelakuin ini ke kamu karena aku nggak mau ngelihat kamu sedih dan aku nggak mau kamu mencintaiku karena Rasa belas kasihan. I’m so sory l must leave you my love. Tereku sayang aku ingin kamu bisa melupakanku, lupakan semua kenangan indah kita berdua selama ini. Aku ingin kamu bahagia tanpa aku ada di sampingmu. Aku yakin kamu akan segeRa mendapat pengganti diriku yang lebih sayang sama kamu,lebih cinta sama kamu and better from me.. Maafkan aku Tere karena aku nggak mengatakan kepergianku, tapi jujur aku ngelakuin ini semua hanya demi kamu. Agar kamu rela ngelepasin aku...With Love Erik.”Tak lama kemudian Cdnya berhenti.

Tere menangis histeris, Lita segeRa memeluk sahabatnya itu.

”Gue nggak mau dia pergi Ra..nggak mauuu...”Seru Tere sambil terus menangis.

”Sabar ya Ter..lo harus mau nerima kenyataan ini.”lita mencoba menenangkan Tere.

”Lit..lo harus nemenin gue ke rumah Erik sekaRang Lit..gue mohon.”Tere begitu cemas. Ia berlari menuju mobil Lita. Litapun mengikuti Tere. Tak lama kemudian mobil Lita segeRa melesat di tengah hiruk-pikuk jalan kota Jakarta yang padat. Lita mengemudikan mobilnya dengan cepat.

”Cepet Lit..”

”Iya Ter...”BebeRapa menit kemudian mobil Lita sampai di rumah Erik. Rumahnya terlihat sepi. Tere segeRa turun dan berlari menuju pintu. Lita mengikuti dari belakang.Tere mengetuk pintu dengan keRas, tak lama kemudian pintu terbuka. Mbok Inah pembantu Erik keluar.

”Mbok Erik mana mbok..Erik mana?”Tere bertanya bertubi-tubi sambil menggoyang-goyangkan bahu mbok Inah.

”E..ee..”Mbok Inah terlihat berfikir.

”Dimana mbok...?!!?”Tere menangis

”Anu non..mas Erik..Erik..!”

”Erik kemana mbok?”Tere mendesak.

”Mas Erik udah pergi non.”

”Pergi kemana mbok..!??”

”Mbok..mbok nggak boleh bilang non.”

”Kenapa mbok? Mbok tolong beritahu saya kemana Erik pergi!!”

”Mbok nggak bisa non.”

”Mbok..tolong mbok kemana Erik pergi?”

”Mbok nggak bisa non.”Mbok Inah segeRa menutup pintu rumah. Tere menggedor..gedor pintu.

”Mbookk...tolong beritahu saya kemana Erik pergi?Mbokkk..!!!.”Tere menagis histeris di depan pintu. Lita memeluk Tere.

”Gue nggak mau Erik pergi Lit...Gue nggak mau dia pergi ninggalin gue!!”

”Tenang ya Ter..”Lita ikut sedih melihat sahabatnya bersedih.Lita mengantar Tere pulang, di dalam mobil Tere terus menangis sambil memandang kaca mobil. Tiba-tiba Lita teringat sesuatu.

”Ter Erik bilang dia kena tumor stadium 4? Kalau gitu dia pasti nggak akan pergi jauh.”Tere menoleh ke Lita.

”Bukannya oRang yang kondisinya lemah nggak bisa pergi jauh pake kendaRaan maupun jalan kaiki, apa lagi Erik kena tumor. Jadi menurud gue dia masih di sekitar Jakarta.”

Tere mengusap air matanya.

”Jadi lo pikir Erik pergi kemana?”Tanya Lita. Tere terlihat berpikir. Lita ikut berfikir.

“Rumah sakit!”Sentak Tere asal.

”Ya nggak mungkin lah, Erik kan nggak mau lo nemuin dia jadi nggak mungkin dia ke rumah sakit. Dia pasti mikir lo akan nyari dia ke rumah sakit.”Tere manggut-manggut. Mereka berdua kembali berfikir.

”Lita Erik pernah bilang ke gue kalau suatu nanti ia pergi, dia ingin ke tempat yang bintangnya terlihat teRang.”

”Jadi dia pergi ke..”

”Filanya yang ada di puncak.”Teriak mereka berdua. Lita memutar balik mobilnya. Ia segeRa memacu mobilnya dengan cepat. Mereka pun sampai di fila Erik yang beRada di puncak. UdaRanya begitu dingin. Tere dan Lita berlari menuju pintu rumah Erik. Saat Tere akan mengetuk pintu Lita segeRa menahannya.

”Ra..Erik nggak akan bukain pintunya kalau dia tahu suaRa lo. Biar gue aja gini-gini kan gue penyanyi kamar mandi yang punya 1000 suaRa.”Tere manggut-manggut. Lita barsiap mengetuk pintu sambil memegang lehernya mencari koleksi suaRanya.

”Permisi..selamat malam...spada...kami dari Pizza Hut.Tok...tok....tok..!!”SuaRa Lita di haluskan seperti suaRa presiden mau pidato.

”Permisi...!!Tok..tok..tok.”Lita mengetuk pintu. Tiba tiba pintu bergeRak.Wajah Erik muncul dari balik pintu.

“Saya kan nggak pesan pit...saa.”Erik terkejut.”Tere?”Tere langsung memeluk Erik sambil menangis.

”Gue nggak mau lo pergi.”Seru Tere.”Biarkan gue selalu ada di samping lo.”Erik terdiam.Tere melepaskan pelukannya.

”Tere..”Erik memandang mata Tere dalam.”Lo nggak ngerti..!”

”Gue sayang sama lo apa adanya.Gue tulus sayang sama lo Rik!”

”Tapi gue bakal ninggalin lo Re..gue akan mati.”

“Tapi apa lo kiRa dengan meRahasiakan kematian lo dari gue, gue bakal senang??Nggak Rik..gue pasti akan lebih sedih.”Tere menangis.

“Biarkan gue di samping lo sampai sisa-sisa akhir hidup lo Rik.”Erik memandang Tere.”Gue nggak mau oRang yang gue sayangi pergi saat gue nggak di sampingnya.”Suasana menjadi hening.Erik tiba-tiba memeluk Tere.

“Maafin gue ya..maafin gue.”Seru Erik lembut.Tere membalas pelukan Erik.

“Lo janji kan nggak akan ninggalin gue Ter?”Tanya Erik lirih.

“Gue janji nggak akan ninggalin lo Rik. Gue janji.”Tere memeluk tubuh Erik. Erik terbatuk. Badanya menjadi sedingin es, mukannya pucat.

“Terima kasih.. Tere sayangku..I..LOVE..YO.. U”Tiba tiba tubuh Erik teRasa beRat dalam pelukan Tere. Tere tak sanggup menahannya. Merekapun terjatuh. Dengan bantuan Lita Tere pun menyenderkan tubuh erik pada tembok rumah. ”Erik..”Seru Tere sambil mengoncang-goncangkan tubuh Erik. Tak ada sautan.

”Erik..Eriiik...” Tere menangis histeris. Lita mencoba menenangkan Tere yang terus menangis.

”Tere udah Ter..Erik udah pergi..dia sakaRang udah ada di tempat yang sangat Indah bersama tuhan. Lo harus merelakan dia pergi.”Lita mengusap bahu Tere. Tere hanyut dalam sedihnya melihat tubuh Erik yang terbujur kaku dan mulai mendingin. Tere memeluk tubuh Erik dengan erat.

”Mungkin Raga kita nggak akan bisa abadi Rik..tapi cinta kita akan selalu ada di hati.”Tere menangis tersedu-sedu.” Erik I Love You.”

By : Lian Adhila

Tidak ada komentar: